Hai
para remaja sekalian yang dicintai Allah ! Antum – antum semua pasti sudah banyak menyaksikan bagaimana realita yang terjadi
pada remaja sekarang ini?
Yah,
betul sekali , para remaja sekarang lebih senengnya hura- hura, ngumpul-
ngumpul di mall (kalau orang kota, kalau orang kampung mah di pos ronda aja
deh..he), pakai pakaian sexi (khusus akhwat ya), narkoba, dan masih banyak lagi
aktivtas- aktivitas mereka yang
menurut mereka hal itu membuat mereka bangga, terlihat keren, gaul, dan trend
jika mereka melakukannya , dan mereka berpendapat bahwa remaja- remaja
yang tidak melakukannya adalah orang – orang jadul yang ketinggalan zaman.
Misalnya ada orang gak punya pacar mereka
bilang “ Ih, hari gini gak punya pacar ? Please deh gak gaul banget sih ...”.
terus ada orang pergi ke mesjid buat ikut pengajian mereka bilang “ Ngapain
cape- cape ke mesjid? Pengajian kan yang datengnya orang tua semua..”. Dan masih
banyak lagi komentar – komentar yang mereka keluarkan buat remaja - remaja
soleh dan solehah yang tidak sepaham dengan mereka . Naudzubillah
Padahal mereka tidak sadar bahwa apa
yang mereka lakukan jauh lebih kuno dan ketinggalan zaman. Sekarang udah gak
zaman remaja hura- hura, udah gak zaman remaja akhwat pake pakaian yang sexi,
udah gak zaman nongkrong di mall. sekarang itu zamannya remaja akhwat pakai pakaian yang tertutup,
zamannya ke majelis ta’lim, zamannya kumpul- kumpul di mesjid , dan hal- hal
positif lainnya.
Nah , sekarang kan udah gak zaman tuh
remaja yang melakukan hal- hal negatif, dan kalo masih
melakukannya berarti kita termasuk orang- orang kuno dong? Iih, jadul....
Oooh
tidak bisa, sebagai seorang remaja kita harus melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik tentunya. Dengan cara diantaranya:
1)
Mulai Dari Keterpaksaan
Dalam
suatu riwayat dkatakan bahwa “ Dunia
adalah surga bagi orang kafir dan neraka bagi orang mukmin” . Dan memang
benar, segal hal yang dilarang adalah hal- hal yang menyenangkan, dan justru yang
diperintahkan adalah hal- hal yang membosankan.
Eits,
tapi tunggu dulu. Itu memang benar tapi kalau dilihat secara kasat mata tanpa
dirasakan manfaatnya. Namun, jika kita amati lebih dalam kita akan melihat dan
merasakan kekuatan yang sangat luar biasa, dan merasakan manfaat yang sangat
buanyak sekali. Kita harus yakin, apabila Allah memerintahkan kita melakukan
sesuatu didalamnya pasti ada sesuatu yang bermanfaat, dan jika Allah melarang
sesuatu di dalamnya pasti terdapat lebih banyak
madhorotnya daripada manfaatnya.
Misalnya,
kita ambil satu contoh pacaran, dalam surat Al- Isro : 32 dikatakan “Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu
sungguh suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”.
Itu dari segi agama, banyak juga dari faktor lain,
seperti jika kita punya masalah dengan si doi bisa mengganggu konsentrasi
belajar kita, kemudian jika setan telah merasuki hati kita dia bisa dengan
leluasa menguasai diri kita dan menyuruh kita apapun yang ia kehendaki. Dan sesuatu
yang diinginkan pun bisa terjadi, dan
akibatnya bisa fatal. Digosipkan( kaya selebtitis ), dicemooh, dijauhi, bahkan dikucilkan, dan yang
lebih mengerikan banyak orang yang bunuh diri atau ngebunuuh orang lain gara- gara pacarnya. Naudzubilah
Kemudian
dalam hal kebaikan kita ambil contoh sholat. Kita tahu bahwa sholat adalah
tiang agama Islam , kita bisa membayangkan bagaimana rupa sebuah
bangunan jika tidak memiliki tiang ( ya tidak ada rupanya lah, mana mungkin
bisa berdiri kan tiangnya juga gak ada).
Ya betul sekali, jika kita tidak mengerjakan sholat maka agama kita tidak akan
pernah berdiri karena tidak memiliki tiang, dan kita semua juga
sudah tahu bahwa amalan pertama yang ditanya oleh Allah kepada manusia adalah
tentang sholatnya. Tapi kok tetep susah ya ngejalaninnya? Tetep aja males,
tetep aja sholatnya bolong- bolong. Bahkan sampai ada orang yang bilang “
Ngapain sih sholat? Toh kita sholat juga kita tetep gak jadi kaya...!” (
yaiyalah gimana mau kaya kalo kerjaanya males - malesan terus).Tapi karena kita takut dan taat
kepada Allah akhirnya dengan terpaksa kita pun mengerjakan sholat.
Kita ambil
satu contoh lagi untuk akhwat yaitu berkerudung. Sudah jelas dalam Al- Quran
bahwa berkerudung itu wajib hukumnya untuk perempuan yang sudah baligh. Kita
mau diakhirat nanti rambut kita digantung di neraka? Ih, serem banget kan? Tapi kan
kalau berkerudung kita gak bisa berkreasi lagi dengan rambut kita, terus orang
lain jadi gak tahu atuh gimana bagusnya rambut kita?
Ya justru itu, rambut adalah mahkota wanita, karena begitu indahnya rambut
kita, kita harus melindunginya. Jadi tidak sembarang orang yang bisa lihat
mahkota kita, kan limited edition, hehe. Selain itu jilbab juga dapat dijadikan
identitas kita sebagai seorang muslimah,
zaman sekarang kan banyak tuh laki- laki yang sudah
berevolusi jadi perempuan, saking cantiknya
kita jadi tidak bisa membedakan apakah dia wanita tulen atau jadi – jadian?
Kalo kita tidak mengenakan jilbab kita mau disamakan dengan yang seperti itu? Tentunya enggak dong...!!
Pada
awalnya semua memang terpaksa, namun kita harus yakin lama- lama kita akan
terbiasa dan menikmati ibadah yang kita lakukan.
2) Pilih Teman Bergaul
Sebuah
ungkapan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, jika kita bergaul dengan tukang
minyak tanah, maka mau tidak mau sedikit banyak badan kita akan tecium aroma bau
minyak tanah, namun jika kita bergaul dengan tukang minyak wangi, tentu saja sedikit banyak kita
akan kebagian wanginya. Begitupun dengan teman bergaul kita, jika kita bergaul
dengan preman, orang lain pasti akan menyangka bahwa kita preman
juga.
Namun jika kita bergaul dengan para santri atau ahli agama, setidaknya
orang lain akan memandang baik pada kita.
Kita
tidak boleh pilih - pilih dalam berteman atau memiliki kenalan, tapi kita harus
ekstra hati- hati dalam memilih sahabat. Karena jika diibaratkan sebuah ember yang berisi air kotor kemudian ditetesi air jernih
apakah airnya akan berubah menjadi jernih? Tentu tidak. Tapi lihatlah sebuah
ember yang berisi air jernih dan ditetesi oleh setetes saja air kotor maka air
dalam ember pun sedikitnya akan berubah menjadi kotor. Dari sana kita dapat melihat betapa berpengaruhnya orang - orang disekeliling kita terhadap pembentukan
karakter kita.
3) Berani Melawan Arus
Kita
lihat bagaimana gaya hidup remaja- remaja sekarang, diatas sudah dijelaskan
bagaimana keadaannya. Apalagi di zaman globalisasi seperti sekarang ini, kita
akan banyak sekali menemukan hal- hal yang memang sudah bertentangan sekali dengan
aturan- aturan agama Islam. Apalagi semakin berkembangnya teknologi, adat-
istiadat pribumi semakin lama semakin terkikis, para remaja cenderung bergaya kebarat- baratan
baik dalam masalah gaya hiup maupun berpakaian. Memang tidak semua yang berasal
dari barat itu salah, tapi kita harus ekstra hati- hati
dan selektif. Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya. Apakah kita akan
ikut- ikutan kemana air mengalir dan seperti rumput yang bergoyang? Ceileh ...
Atau kita akan menjadi seorang remaja yang berbeda dan berani melawan arus?
Ingat
, belum tentu apa yang diikuti banyak orang itu benar dan yang diikuti sedikit
orang itu salah! Cobalah kita ikuti teori ikan
salmon, jika diperhatikan ikan salmon selalu berenang melawan arus. Jika ikan
salmon selalu melawan arus air di sungai, maka kita pun harus bisa menjadi
seorang remaja yang berani melawan arus kehidupan yang semakin tak menentu ini.
Tapi
gimana kalo nanti temen- temen yang lain bilang kita aneh?
Kan gak enak banget kalo kita dibilang aneh sama orang lain... gampang kalo
mereka bilang kita aneh karena kita berbeda bilang aja “ Kita kan orang yang
spesial jadi ya tentu aja kita beda dari ente- ente semua..hehe”. tentunya engga ya,, jika hal itu memang terjadi dan kemungkinan
memang terjadi, tenang saja, kita cukup ingat bahwa apa yang diikuti
banyak orang itu belum tentu benar dan yang diikuti
sedikit orang itu belum tentu salah. Dan yang
terpenting benar dimata manusia belum tentu benar dimata Allah. Percuma saja kan kalo kita diagung-
agungkan sama manusia tapi sama Allah kita dipandang hina. Naudzubillah
4) Istiqomah
Nah
sekarang kita sudah mulai terbiasa nih dengan ibadah kita sama Allah kita sudah
mulai menikmatinya, terus kita juga sudah memiliki teman – teman yang insya Allah membawa kita
pada hal – hal kebaikan, selanjutnya kita juga sudah tidak terombang- ambing kesana kemari mencari alamat ( itu mah Ayu
TingTing atuh...haha), kita sudah berani melawan arus yang tidak menentu. Kuncinya
yang terakhir yaitu tetap istiqomah. Karena Allah pun lebih menyukai ibadah
yang sedikit
demi sedikit tapi kontinu daripada ibadah yang
sekaligus banyak tapi hanya untuk sesaat.
Semoga kita semua termasuk para remaja yang tetap
berada dijalan Allah. Amiin…
0 komentar:
Posting Komentar