Dulu, aku hanyalah seorang gadis kecil milikmu yang selalu riang saat
berjumpa denganmu setelah kau tinggalkan aku dalam beberapa waktu yang
lama untuk mencari nafkah supaya aku bisa menyambung hidup.
Sejak aku
kecil, kau selalu mengajariku tentang arti bermimpi besar. Kau ajarkan
bagaimana cara memahami hidup. Kau beritahuku tentang betapa berartinya
kejujuran sebagai bekal mengarungi samudra kehidupan.
Tetapi, air
tak selamanya jernih, begitupun pikiran manusia. Setan tak akan pernah
tinggal diam melihat manusia berada dalam jalan kebenaran. Aku pun
terpengaruh olehnya. Sampai aku tega menggadaikan kepercayaan yang kau
berikan, aku langgar semua aturanmu hingga aku terjerumus ke dalam
lubang yang aku buat sendiri. Aku pun menyesal. Aku pun sadar bahwa
semua yg kau larang adalah bukti kasih sayangmu. Bahwa semua yang kau
larang adalah caramu agar aku tidak masuk ke dalam lubang kesengsaraan.
Serapat-rapatnya
menyimpan bangkai lama-lama pasti ketauan juga. Kau pun tau semua
kebusukanku. Namun, saat kau tahu semua itu, tak pernah aku melihat
gurat kemarahan diwajahmu. Kau nasihati aku dengan penuh kelembutan. Kau
nasihati aku, seakan aku tidak pernah melakukan kesalahan. Ampunilah
aku ayah, aku janji tidak akan mengecewakanmu lagi. Tak akan melakukan
kesalahan untuk kedua kali.
Aku akan buktikan bahwa aku mampu membuatmu bangga.
I love you my dad. .
0 komentar:
Posting Komentar