Puji syukur senantiasa tercurah limpahkan kepada Allah SWT, yang
tak pernah henti-hentinya memberikan nikmat kepada hamba-Nya yang tidak tau
malu ini. Setelah perjuangan pendaftaran yang sangat rumit. Akhirnya semuanya
terbayar. Aku lulus, ya... salah satu impianku terwujud, berkat do’a orang tua,
semua keluarga, temen-temen, dan tak lupa Ibu Julia.
Awalnya sempat nyangka gak bakal lulus, secara Matematika Cuma aku
isi 2 soal, ya Cuma DUA soal, itu pun jawabannya asal... (memalukan ), tapi
dengan soal Matematika yang hanya aku isi 2 nomor itu aku optimis aja dan yakin
bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Dalam pepatah orang tua ‘ Milik
mah moal kamana’.
Tanggal 7 Juli adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu,
rasanyyaaa lamaaa banget untuk sampai di hari itu. Dan bukannya aku
berprasangka buruk, tapi untuk antisipasi aja ikutlah aku ujian tulis yang
diadakan pihak UIN. Aku pun ikutan Bimtes.
Sebelumnya ada gosip bahwa pengumuman SNMPTN itu tanggal 3 Juli, eh
pas diliat tanggal 3. Belom ada apa-apa. Gosip dari mana pula itu? Bikin tegang
aja... pas lagi ikutan bimtes, tanggal 6 udah ada gosip-gosip lagi. Katanya
diumumkan malem jam 7. Akh... aku sudah muak dengan omong kosong itu...! tapi
selidik punya selidik ternyata benar. Teman sekamarku udah wara-wiri gak
sabaran, dia bilang deg-degan banget.
Dan aku mulai
merasakan keanehan. Kok aku gak deg-degan sama sekali? Apa ini firasat burukku?
Rasa khawatir mulai menyerang. Tidak...tidak... tidak...stop negatif thinking.
Sampai di warnet, aku tetep gak deg-degan... kenapa sih aku? Ayo dong deg-degan dong...! tapi kok tetep enggak sih?
Aku tidak berani cerita pada siapapun tentang rasa yang membuat aku galau itu.
Akhirnya aku pun hanya memendamnya dalam hati saja. Sampai pada saat aku akan
mengakses ke alamat resminya dan mereka menyuruhku untuk try again dan try again. yah,
aku maklum mereka sedang sibuk, karena 618.804 orang se-Indonesia ( dikurangi
orang yang ketiduran, tidak tahu info, dan lain sebagainya) mungkin sedang
melakukan hal yang sama denganku. Tapi, bagaimana ini? Aku tetap panik. Si
temen aku udah nelpon adiknya dari tadi dan alhamdulillah dia lulus di jurusan
Matematika UIN. Aaagggrrh... bagaimana dengan aku? Si Iting udah sms,
alhamdulillah dia pun udah keterima di jurusan Pend. Bahasa Inggris UIN. Terus?
Bagaimana dengan aku? Baru deh aku deeg-degan...temenku menasihati agar aku
bersabar, yah dia benar. Aku pun sambil minta tolong si Iting buat cek. Setelah
sekian lama aku menunggu ( nyanyi- *gelantungan di tiang-tiang lampu taman*).
Sms si Iting
datang. “ Selamat! Ilmu Kom. Jurnalistik UIN”
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah... cepat-cepat aku nelpon
bapakku. Air mata udah gak kuat lagi pengen keluar, sambil nelpon si Bapa aku
nangis. Dan di seberang sana, aku pun mendengar suara bapa agak serak.
“Pa, mah, ini
adalah awal kesuksesanku. Aku janji tidak akan mengecewakan kalian. Aku janji
akan terus berusaha untuk menjadi anak yang bisa dibanggakan.”
0 komentar:
Posting Komentar