Saya telah membaca berita di www.voaindonesia.com
tertanggal 16 September 2012 dengan judul Wajah Ganda Kemarahan Muslim.
Saya sangat miris mendengar berita tentang film yang
berjudul ‘’Innocence of Muslim’’. Sebuah film tentang penghinaan terhadap Nabi
Muhammad SAW, penggambaran tokoh Nabi Muhammad dengan watak yang sangat
berkebalikan daripada aslinya, Nabi Muhammad yang penipu, hidung belang,
pendusta. Sungguh benar-benar penghinaan besar. Hati orang muslim mana yang tidak geram
mendengar berita itu. Kaum-kaum Yahudi itu memang tak pernah henti-hentinya
membuat berbagai macam cara untuk menjatuhkan Islam, mengadu domba umat Islam,
dan apapun supaya Islam hancur dan dipandang rendah oleh orang lain.
Berbagai aksi ditunjukkan kaum muslim untuk menolak
keras film itu, demonstrasi, unjuk rasa, aksi kekerasan, dan aksi-aksi anarkis
lainnya. Korban daripada aksi-aksi tersebut mulai berjatuhan, bahkan
diberitakan Duta Besar Libya, Christopher Stevens tewas diakibatkan aksi
anarkis tersebut.
Terinspirasi dari sebuah posting dalam sebuah group
Facebook. Seseorang membahas tentang film itu, kekeliruan kaum muslim dalam
mengghadapi kasus ini yang terlalu diperbudak oleh emosi dan hawa nafsu. Bahwa
itulah yang diinginkan oleh kaum-kaum Yahudi itu, kaum muslim berbuat
sejadi-jadinya. Menciptakan citra tidak baik
di kalangan umum. Menciptakan bahwa Islam adalah agama yang keras, agama
yang arogan, agama perusak. Bukankah Rasulullah telah mengajarkan pada ummatnya
untuk bersikap sabar, lemah lembut, saling mencintai dan mengasihi. Dan
bukankah tidak selamanya kejahatan itu dibalas dengan kejahatan pula?
Dengan melihat aksi-aksi kaum muslim yang penuh
amarah. Kaum Yahudi itu pasti merasa puas, pasti merasa lucu, merasa menang,
dan merasa lebih sombong. Bukankah banyak cara lain untuk menunjukan protes kita terhadap fitnah itu,
cara kita membela Nabi kita itu. Nabi kita banyak mengajarkan berbagai hal,
banyak ilmu, sunnah-sunnah, segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
kita. Makan dengan tangan kanan, menjaga wudlu, menjaga pandangan dan
pergaulan, dan hal-hal lainnya. Bukankah tidak sebaiknya kita meneladani
sikap-sikap Rasulullah, sebagai bagian dari perlawanan kita terhadap kaum
Yahudi itu.
Tidak perlu kita banyak pasang aksi, tidak perlu
kita buang-buang tenaga hanya untuk banyak merusak fasilitas umum, membunuh
banyak orang, melakukan aksi-aksi anarkis yang tidak banyak menghasilkan
manfaat. Hal itu sama sekali tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah. Dulu,
Rasulullah pun banyak menerima penghinaan dan pelecehan dari kaum-kaum itu.
Dicela, dianggap orang gila, dilempari kotoran, namun apa yang beliau balas
kepada orang-orang itu. Beliau tidak pernah membalasnya dengan kejahatan lagi.
Beliau balas dengan kesabaran dan kelembutan.
Nabi Muhammad SAW adalah panutan kita, sudah sepatutnya
kita sebagai pengikutnya membela. Tapi kita harus lihat pembelaan seperti apa
yang kita lakukan. Bukan hanya pembelaan yang bersifat anarkis,
tapi kita harus tunjukkan pada orang-orang Yahudi itu bahwa kita benar-benar
mencintai Rasul kita, kita harus buktikan bahwa Rasul kita tidak pernah
memiliki sifat-sifat hina seperti yang digambarkan pada film itu, dengan cara
kita yaitu, melakukan segala sunnah-sunnah yang beliau ajarkan dan menjauhi
segala hal yang tidak beliau ajarkan.
Semoga kita setiap langkah yang kita lakukan senatiasa berada dalam lindungan Allah SWT, dan kita semua kelak bisa menjadi orang-orang yang berada dalam golongan Rasulullah SAW. ^^
2 komentar:
yap....
tak perlu terprovokasi..
tetap tunujukkan perilaku yg santun...
:)
tentu.....
tunjukan pada mereka bahwa kita memang mencintai Nabi kita dengan cara kita sendiri....;)
Posting Komentar