Allah
memang tidak pernah salah. Ketika Allah tidak mengabulkan permintaanmu itu
artinya Allah akan mengganti keinginanmu dengan sesuatu yang lebih baik yang
sesuai dengan kebutuhanmu. Dan hal itu yang kurasakan sekarang.
Menindaklanjuti
kegalauan yang aku rasakan beberapa saat lalu, mengenai jurusan Jurnalistik
yang aku pilih. Akhirnya sedikit demi sedikit aku mendapatkan hikmah dari semua
ini. Mungkin dalam masalah pekerjaan apa yang kelak akan aku dapatkan memang
masih menjadi misteri yang aku yakin Allah telah menyiapkan sesuatu hal yang
indah untukku (khusnuzhan ajaa...). Dan jika ditanya oleh orang lain, jawab aja
dengan singkat, jurnalistik adalah jurusan yang mempelajari tentang media
massa, baik itu TV, koran, radio, deelel. Yah, meskipun resikonya memang akan
ada diantara mereka yang kurang mengerti daaan tuuulaaliiit.....
Kesan
pertama ketika aku daftar dulu, aku sempat merasa ragu-ragu, apa aku tidak akan
salah pilih dengan jurusan ini? saat aku datang ke standnya aku lihat
kakak-kakak tingkat aku dengan gayanya yang nyeleneh banget. Rambut gondrong,
celana bolong, dan kaos oblong yang super ngedombrong. Aku jadi takut
ngebayangin gimana bisa aku diospek dengan orang-orang macam ini? Lalu bagaimana dengan keadaanku selanjutnya,
bagaimana dengan penampilanku, sikapku, dan segalanya tentang aku? Aku ingin
memperbaiki diri, aku ingin kenal dengan orang-orang baik yang selalu menjaga
penampilan, bukan orang-orang nyeleneh macam ini L
Ketika
aku resmi diterima dan menjalankan berbagai proses pemberkasan, ospek, dan
macam-macamnya, aku semakin penasaran dengan calon teman-temanku. Ketika sedang
ngantri pembagian baju ospek, aku sempat melihat beberapa calon temanku, dan oh
no.... ternyata penampilan mereka tidak kalah absurd dibanding dengan kakak-kakak
tingkat yang kulihat tempo hari. Oh
Tuhaaan.... macam inikah teman-teman baruku itu?
Hingga
sampai pada hari pertamaku duduk di bangku perkuliahan, aku lihat
sekeliling. Kadang sebuah penyesalan menghantuiku. Apa aku salah
memilih jurusan ini?
Ternyata tidak. Hari kedua di minggu kedua seorang dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia (Academic Writing) masuk dan langsung memberi kami
tugas membuat autobiografi 125 halaman. Wow, sebuah tugas yang sangat
menyenangkan. Bpk. Agus Ahmad Syafe’i.
Dosen yang paling menyenangkan dengan berbagai tugasnya. Beliau selalu
memberikan tugas menulis pada kami, apapun itu. Tulisan tentang mimpi, diri sendiri,
dan apapun.
Semakin hari, aku rasa
teman-temanku pun semakin menyenangkan. Meskipun aku masih merasa canggung bergaul
kembali dengan teman sekelas laki-laki. Yang kuharap rasa canggung ini akan
menjadi rasa yang tidak hanya kurasakan saat ini saja. semoga rasa canggung ini
pun menjadi pembatas pergaulanku dengan mereka. Karena sebagai seorang muslimah
kita kan memang harus tau batas dalam
bergaul dengan lawan jenis, meskipun itu teman sekelas.
Jadi, memang benar.
Dalam setiap kejadiannya Allah tak akan
memberikan sebuah kesia-siaan. Daun pun tak pernah menyesali dirinya jatuh.
Karena di balik itu akan ada hikmah yang luar biasa yang Allah berikan. ^^
0 komentar:
Posting Komentar